Intel Kopassus Pernah Menyamar Jadi Tukang Durian untuk Masuk Sarang GAM
JAKARTA - Hari ini pasukan elite TNI
AD, Komando Pasukan Khusus (Kopassus) merayakan hari jadinya yang
ke-62. Pasukan korps baret merah ini menggelar syukuran di Gedung Balai
Komando, Markas Besar Kopassus, Cijantung, Jakarta Timur.
Banyak kisah menarik sepanjang perjalanan pasukan
elite Indonesia ini yang luput dari publikasi media. Okezone akan
mengulas beberapa pengalaman unik maupun operasi militer korps baret merah
tersebut.
Sebagai seorang prajurit komando, anggota
Kopassus dibekali berbagai keahlian. Di antaranya kemampuan intelijen yang
mumpuni.
Satuan intelijen Kopassus atau Sandha Kopassus saat pencabutan
status daerah operasi militer (DOM) pada akhir tahun 1998, berhasil
masuk berulangkali ke lingkaran kekuasaan Gerakan
Aceh Merdeka (GAM).
Salah satu anggota intelijen Kopassus yang
berhasil memasuki kekuasaan GAM bahkan menjadi orang kepercayaan Muzakir Manaf ialah Sersan Badri (nama samaran),
anggota Sandi Yudha Kopassus. "Saya pernah menyamar jadi tukang durian
yang mengirim dagangan dari Medan ke Lhokseumawe. Saya pernah ditempeleng
aparat saat melewati pos penjagaan karena diminta jatah durian," kata
Sersan Badri seperti dikutip Okezone dalam buku
Kopassus untuk Indonesia, karangan Iwan Santosa dan EA Natanegara.
Saat itu kata Badri, untuk menyusup ke sarang GAM sangatlah sulit. Ia pun memutuskan
menyamar menjadi seorang pedagang buah Aceh di perantauan. Pekerjaan itu lah
yang kemudian mengantarkanya masuk sarang GAM.
Badri dan rekan-rekannya juga harus mengecoh
patroli TNI agar tidak bisa menyergap GAM dengan memberi bocoran tentang gerakan TNI supaya GAM bisa menghindar. Penyamaran yang
dilakukan Badri begitu tertutup, hanya unsur pimpinan yang mengetahuinya.
Kopassus Temukan Sumber Keuangan GAM
Berulang kali Badri diuji
kesetiaannya oleh petinggi GAM dengan memintanya menyembunyikan sanak
keluarga mereka. Selama tiga bulan lebih ia diuji kesetiaanya oleh petinggi GAM.
Kepercayaan yang akhirnya
timbul tidak disia-siakan Badri. Dalam suatu kesempatan, tim intelijen Kopassus
berhasil menemukan bongkar muat sebanyak 125 pucuk senapan milik GAM yang berhasil diselundupkan dari
Thailand dan Malaysia.
Pasukan Kopassus juga berhasil menemukan sumber keuangan GAM. Salah satunya
adalah perdagangan ganja kering yang berasal dari Aceh Timur dan Aceh Utara.
Ganja tersebut dikirim melalui laut dengan kapal-kapal kecil ke Malaysia.
Selain perdagangan ganja, sumber keuangan GAM
berasal dari perusahaan besar yang beroperasi di negeri Tanah Rencong dan warga setempat. Mereka diwajibkan
memberi dana perjuangan GAM mulai dari hewan ternak, sawah dan
kebun tak luput dari pajak Nangroe.
#Intel Kopassus Pernah Menyamar
Jadi Tukang Durian untuk Masuk Sarang GAM
sumber : news.okezone.com
0 Response to "Intel Kopassus Pernah Menyamar Jadi Tukang Durian untuk Masuk Sarang GAM"
Post a Comment