Mengkonsumsi Ganja Dapat Meningkatkan Risiko
Sakit Parkinson
Selain dihisap seperti rokok, modus baru pemakaian ganja adalah dibuat
menjadi kue dan cokelat. Namun, apa pun bentuknya, efek yang ditimbulkan tetap
sama. Selain ketagihan, konsumsi ganja dalam jangka panjang meningkatkan risiko
penyakit parkinson.
Penyakit parkinson adalah gangguan sistem gerak yang disebabkan karena
berbagai faktor, termasuk penuaan. Penyakit ini menyerang otak.
Gejala utama penyakit ini adalah gangguan gerakan yang disebabkan oleh
berkurangnya produksi dopamin, zat pengirim sinyal pada saraf otak.
"Pemakaian ganja yang terus menerus, bisa membuat dopamin terus
dipicu sehingga pusat dopamin akan sedikit over produksi dan menjadi 'cepat
capek'. Kondisi itu bisa mengganggu proses pembentukan dopamin di kemudian
hari, sehingga ada kemungkinan menderita penyakit parkinson," kata
dr.Fritz Sumantri Usman, spesialis saraf dari RSUP Fatmawati Jakarta.
Pemakaian ganja juga bisa menjadi pintu masuk untuk penggunaan narkoba
jenis lainnya. "Sama seperti rokok yang bisa jadi pintu masuk bagi zat
berbahaya lainnya," katanya.
Parkinson sendiri biasanya diderita oleh orang berusia di atas 60 tahun,
tapi sebanyak 10 persen kasus parkinson muncul di bawah usia 40 tahun.
Gejala parkinson antara lain gemetar pada lengan, tangan, kaki, muka dan
rahang, kekakuan sendi, kelambanan gerak, dan gangguan keseimbangan (postural
impaired).
#Mengkonsumsi Ganja Dapat Meningkatkan Risiko Sakit Parkinson
0 Response to "Mengkonsumsi Ganja Dapat Meningkatkan Risiko Sakit Parkinson"
Post a Comment