Remaja asal Komplek BTN Garot, Keutapang, Aceh Besar, ditikam setelah terlibat perkelahian di trotoar depan Pante Pirak, Simpang Lima, Banda Aceh, Senin (27/7)
BANDA ACEH - Muhammad Rivaldi (17), remaja asal Komplek BTN Garot, Keutapang, Aceh Besar, (versi polisi beralamat di Geuce, Jaya Baru), ditikam setelah terlibat perkelahian dengan tiga remaja di trotoar depan Pante Pirak, Simpang Lima, Banda Aceh, Senin (27/7) pukul 21.30 WIB. Akibatnya, Rivaldi harus dirawat intensif di Rumah Sakit (RS) Kesdam Banda Aceh karena luka robek di perutnya.
Kapolresta Banda Aceh, Kombes Pol Zulkifli SStMk melalui Kasat Reskrim Kompol Supriadi kepada Serambi mengatakan, menurut saksi mata, sebelum ditikam, antara Rivaldi bersama seorang temannya Samsul Bahri (22), warga Cot Keueng, Kuta Baro, Aceh Besar, sempat terlibat perkelahian dengan beberapa remaja lain yang seusia dengannya.
“Tadi saat kejadian anggota kami sedang monitor di kawasan itu. Menurut laporan, korban sempat terlibat perkelahian dengan tiga orang dan akhirnya ditikam. Pelaku sempat melarikan diri sampai akhirnya berhasil kami tangkap,” kata Kompol Supriadi.
Setelah ditikam, lanjutnya, korban terkapar dengan bersimbah darah. Anggota Polresta Banda Aceh dibantu warga yang sedang berada di lokasi kejadian, langsung memboyong korban bersama rekannya Samsul Bahri yang mengalami luka ringan ke RS Kesdam menggunakan becak motor. “Korban mengalami pendarahan hebat karena luka robek di bagian bawah perut. Sedangkan temannya Samsul Bahri hanya luka ringan,” ujar Supriadi.
Sementara tiga remaja yang diduga pelaku penikaman tersebut, ditangkap polisi tak lama setelah kejadian. Ketiganya ditangkap tak jauh dari tempat kejadian perkara (TKP). “Mereka langsung kita bawa ke kantor untuk pemeriksaan lebih lanjut. Hasil pemeriksaan awal tadi, dua orang beralamat di Asrama TNI Kuta Alam, satu lagi di Jalan Tanggul di belakang asrama,” terang Supriadi.
Dari ketiga pelaku, polisi menyita sebuah benda tajam berupa pisau lipat ukuran besar, tiga unit handphone dan dompet. “Barang bukti sudah kita amankan, tapi sampai saat ini (tadi malam) kita belum bisa menetapkan siapa pelakunya. Kasus ini akan terus kami dalami,” demikian Kompol Supriadi.
Sementara Samsul Bahri, teman korban yang juga mengaku sebagai abang angkat korban, kepada Serambi mengatakan, perkelahian antara Rivaldi dan dan tiga remaja tadi malam disebut-sebut ada kaitan dengan hubungan asmara antara Rivaldi dengan teman perempuannya dan pelaku. Selama ini, sebutnya, adik angkatnya itu sering mendapat sms dan bbm oleh pelaku. Rivaldi sering diejek bahkan diajak jumpa pelaku untuk adu otot.
“Tadi sekitar jam 9 Rivaldi dapat pesan lagi dari dia (pelaku), katanya ‘di mana kau? Apa nggak berani ke sini, aku tunggu di sini kalau kau berani’, begitu BBM-nya tadi, saya sempat baca,” kata Samsul Bahri yang sempat dirawat di RS Kesdam karena ia juga mengalami luka ringan akibat perkelahian tersebut.
Setelah mendapat pesan itu, ia langsung diajak Rivaldi ke kawasan Pante Pirak. Sampai di sana, mereka memang telah ditunggu pelaku. Rivaldi yang selama ini sudah dibalut emosi langsung turun dari sepeda motor dan bicara dengan mereka. Sempat terjadi cek-cok antara dia (Rivaldi) dan mereka, setelah itu langsung berantam.
“Saat saya hampiri saya lihat ada yang mengeluarkan pisau, saya juga sempat jadi sasaran tapi tidak apa-apa. Kemudian saya lihat Rivaldi jatuh dan mengeluarkan darah,” kata Samsul yang mengatakan Rivaldi beralamat di Kompleks BTN Garot. Namun berdasarkan keterangan polisi, Rivaldi disebut berasal dari Kompleks Geuceu, Kecamatan Jaya Baru.
#Remaja asal Komplek BTN Garot, Keutapang, Aceh Besar, ditikam setelah terlibat perkelahian di trotoar depan Pante Pirak, Simpang Lima, Banda Aceh, Senin (27/7)
Sumber : serambi aceh
0 Response to "Remaja asal Komplek BTN Garot, Keutapang, Aceh Besar, ditikam setelah terlibat perkelahian di trotoar depan Pante Pirak, Simpang Lima, Banda Aceh, Senin (27/7) "
Post a Comment