Akibat Banyaknya Janji Manis Dari Para Playboy, Pemerintah Pusat Tidak Naikan Harga Gula
INDONET CLASIC - Ketua Petani Tebu (KEPET) daerah Sono Utara Sukirman, mendesak pemerintah untuk menaikan harga gula yang dinilai masih murah dan merugikan para petani tebu. Sukirman menilai harga gula yang sekarang berkisar pada angka 12 ribu ripiah dianggap tidak berbanding lurus dengan biaya perawatan tebu.
“Saya harap pemerintah mengerti dengan kondisi para petani tebu saat ini, jika harga gula tidak naik, maka penghasilan petani tebu juga mengalami penurunan intensitas perekonomian yang hakiki sebab biaya perawatan kebun tebu tidakk sedikit”, ungkap pria yang nekat mendatangi kantor DPR dengan mengendarai bekicot tersebut.
Darminto, salah satu petani tebu juga mengeluhkan hal yang sama. Menurutnya, ia mengalami mual dan pusing setelah menenggak pestisida yang ia gunakan untuk mengusir hama tebu. “Saya mual dan pusing setelah minum 2 sendok pestisida, tapi syukur saya tidak sampai koma karena sebelum koma, saya kasih titik dua terlebih dahulu”, ungkapnya saat tidak digubris oleh wartawan.
Darminto, salah satu petani tebu juga mengeluhkan hal yang sama. Menurutnya, ia mengalami mual dan pusing setelah menenggak pestisida yang ia gunakan untuk mengusir hama tebu. “Saya mual dan pusing setelah minum 2 sendok pestisida, tapi syukur saya tidak sampai koma karena sebelum koma, saya kasih titik dua terlebih dahulu”, ungkapnya saat tidak digubris oleh wartawan.
Francesto Tito anggota komisi II DPR-RI menjelaskan alasan pemerintah tidak menaikan harga gula |
Ditemui di tempat terpisah, Francesto Tito anggota komisi II DPR-RI menjelaskan alasan pemerintah tidak menaikan harga gula karena dua hal. Menurutnya, salah satu faktor yang paling dominan adalah faktor janji manis yang kerap diberikan oleh para Playboy kepada pacar-pacar mereka. “Pemerintah punya alasan untuk tidak menaikan harga gula saat ini, ada dua faktor. Yang pertama, karena pemerintah tidak cukup kuat menaikannya ke atas dan yang kedua adalah faktor janji manis yang sering diberikan oleh para Playboy kepada para wanitanya. Itu lah mengapa sulit sekali menaikan harga gula untuk saat ini”, terang anggota DPR yang dituntut istrinya karena kasus perselingkuhan tersebut. Tito juga menambahkan solusi atau langkah-langkah yang mungkin dapat diambil guna menyejahterakan para petani tebu. “Sangat dilematis dan sentetis sekali ya, mungkin ada beberapa solusi untuk menjawab tuntutan para petani tebu. Salah satunya, kita dapat mengekspor janji-janji manis para Playboy ke negara-negara lain. Dengan begitu masyarakat tidak lagi mengkonsumsi janji manis lagi dan akan beralih ke gula tebu. Tapi ini masih kita bicarakan dan kita rapatkan lagi”, imbuh pria lulusan STM tersebut.(red/mn)
sumber : maknewsmedia
sumber : maknewsmedia
0 Response to "Akibat Banyaknya Janji Manis Dari Para Playboy, Pemerintah Pusat Tidak Naikan Harga Gula"
Post a Comment